Cikidang – Ketua umum PSSI, Mochamad Iriawan, sedang berkunjung ke Sukabumi. Ia melongok calon lokasi pembangunan Soccer Camp di Desa Bumisari untuk Timnas Indonesia.
Iriawan, atau yang biasa akrab disapa dengan Iwan Bule, mengunjungi lahan seluas 8 hektar dengan sekelompok PSSI. Ia didampingi oleh dua wakil ketua umum, Cucu Sumantri dan Iwan Budianto, serta Exco di antaranya Pieter Tanuri.
Lahan itu merupakan hibah dari Pieter, yang juga bos Bali United. Nantinya, akan dibangun beragam fasilitas olahraga lengkap dengan wisma atlet.

Iwan Bule Melongok Calon Lokasi Soccer Camp PSSI di Sukabumi – Soccer Camp Seluas 8 Hektar
“Hari ini melihat lokasi tempat Soccer Camp untuk pelatihan dan wisma atlet di Cikidang, saya dengan wakil ketua 1 dan 2 dan Exco ingin
melihat dan mendengar langsung tentang pemaparan soal rencana pembangunan di lahan ini,” kata Iwan Bule.
“Nantinya akan dibangun sebanyak 6 lapangan. Menurut Iwan Bule, 4 lapangan akan menggunakan rumput alami dan 2 lapangan lainnya menggunakan rumput
sintetis.
“Rumputnya disesuaikan, dari level biasa, sedang dan bagus. Jadi (penggunaannya) berjenjang untuk naik ke senior,” jelas Iwan.
Keberadaan Soccer Camp, dijelaskan Iwan Bule, merupakan keinginan PSSI sudah sejak lama. Ide itu kemudian bersambut saat Exco PSSI Pieter Tanuri menghibahkan tanahnya untuk Soccer Camp seluas 8 hektar.
Iwan Bule Melongok Calon Lokasi Soccer Camp PSSI di Sukabumi – Menunggu Bantuan Dari FIFA
“Nah Exco kita ini punya lahan lalu dihibahkan. Sebelumnya saya pikir PSSI harus bayar dengan mencicil, eh ternyata dihibahkan seluas 8 hektar. Ya kalau
mau ditambahin (luasnya) enggak apa apa,” canda Iwan.
Setelah mendapat tanah hibah, PSSI tinggal menunggu turunnya bantuan dari FIFA. Federasi Sepakbola Dunia itu rencananya akan memberikan bantuan
untuk pembangunan Soccer Camp dengan nilai yang fantastis sebanyak 2,8 juta US dolar atau sekitar hampir mencapai Rp 40 miliar.

“Kalau sudah ada tanahnya, sudah milik PSSI, maka akan turun bantuan dari FIFA sehingga mudah-mudahan, mohon doa restunya bisa terlaksana dengan baik.
pembangunan soccer camp akan menjadi kebanggan kita.
Iwan Bule Melongok Calon Lokasi Soccer Camp PSSI di Sukabumi – Respons FIFA
Ini sangat cepat sekali dan kami merespons FIFA yang memberikan dana bantuan untuk fisik. Kalau kami tidak segera merespons, akan hangus akhir tahun ini,” ungkap Iwan.
“Bantuan sebesar 2,8 juta US Dolar atau hampir sekitaran Rp 40 milyar, akan dibangun sesuai perencanaan standar FIFA ada sekitar 6 lapangan, 1
lapangan habiskan sekitar Rp 5 milyar sampai Rp 6 milyar, sisanya untuk wisma atau infrastruktur lainnya,” jelas pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Lembaga Ketahanan Nasional itu.
Iwan Bule Melongok Calon Lokasi Soccer Camp PSSI di Sukabumi – Iwan Bule Serius Berantas Mafia Bola
Mochamad Iriawan menjadi Ketua Umum PSSI pertama yang berasal dari kalangan polisi. Dengan latar belakang itu, ia diharapkan bisa memberantas habis skandal judi dan pengaturan skor di sepakbola nasional.
Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu resmi terpilih menjadi ketua umum lewat kongres PSSI yang berlangsung pada Sabtu (2/11) lalu di Hotel Shangri-la, Jakarta. Ia menang mutlak dengan meraih 83 suara dari 86 voters.

Usai terpilih, ia dihadapkan dengan tugas-tugas yang berat untuk membereskan permasalahan sepakbola nasional, salah satunya terkait skandal judi dan pengaturan skor. Sejak akhir 2018, Satgas Anti-Mafia Bola yang dibentuk Kapolri saat itu, Jenderal Tito Karnavian, telah menangkap sejumlah tersangka, termasuk di antaranya Plt Ketum PSSI, Joko Driyono, yang dianggap mengganggu jalannya penyelidikan.
Iwan Bule Melongok Calon Lokasi Soccer Camp PSSI di Sukabumi – Match-Fixing
“Pasti (berharap) ya. Karena kan sekarang Satgas Antimafia Bola itu kan kelihatan sekali cukup sukses berkat kerja polisi. Keuntungan itu untuk sementara bisa dipertahankan dengna Pak Iwan sebagai ketua, jadi saya optimis satgas anti mafia sepakbola bisa bekerja sangat efektif,” ujar jurnalis olahraga senior, Budiarto Shambazy, kepada detikSport.
“Baru 17 orang yang jadi tersangka, jangan-jangan nanti nambah lagi jadi 27, atau 37,” dia menambahkan.
Senada, pemerhati sepakbola, Akmal Marhali, menyatakan berhasil atau tidaknya Iwan Bule memberantas mafia sepakbola bisa menjadi salah satu tolok ukur kinerjanya memimpin PSSI.

“Ketika melihat background-nya Pak Iwan itu polisi, tentu ini jadi harapan. Kemarin polisi yang bikin satgas, artinya sudah ada pesan yang disampaikan bahwa polisi harus benar-benar bisa mengatasi masalah match-fixing ini,” ujar Akmal.
“Ini pertaruhan buat Pak Iwan. Ketika dia tidak bisa mengatasi masalah match-fixing, mafia-mafia bola itu, masyarakat pasti akan berteriak semua dan pada akhirnya akan menjatuhkan beliau sebagai seorang polisi. Jika Pak Iwan bisa membenahi ini, saya pikir semua orang akan hormat,” Akmal menambahkan.